![]()
<p><strong>WONOSARI(KRjogja.com) </strong>- Tidak ada persiapan khusus bagai calon Bupati Gunungkidul, Badingah menjelang pelantikan bupati Rabu (17/2) mendatang. Minggu pagi (14/2) sebagaimana biasa dirinya senam bersama anggota Senam Minggu Sehat (SMS) dan masyarakat di alun-alun Wonosari. Usai senam bercengkerama dengan anggotanya di teras kantor Pemkab Gunungkidul. Setelah itu, kadang mencari makanan ringan atau langsung pulang ke rumahnya Dusun Purbosari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari sekitar 300 meter dari lapangan Wonosari. <br />
<br />
Setap pagi tidak lupa Badingah menjumpai pedagang di pasar Argosari Wonosari, ngobrol untuk mengetahui masalah yang dihadapi pedagang. Agak siang pergi ke tokonya atau menengok Apotek. Tidak lupa ke desa-desa melayani permintaan masyarakat. “Banyak warga mengadakan kegiatan yang meminta saya datang,” kata Hj Badingah S.Sos usai senam di Alun-Alun Wonosari, Minggu (14/2/2016).<br />
<br />
Kendati tidak ada persiapan khusus, dia harus sibuk, karena sepatu pantofel warna putih yang dipakai pelantikan saat menjabat wakil bupati tahun 2004 ternyata lapisan dalamnya sudah jebol. Sepatu putih yang sudah berusia 10 tahun tidak bisa dipakai lagi. Tidak mudah untuk mencari sepatu pantofel putih mulus tanpa asesoris di pasaran. Harus pesan ke tempat pembuatan sepatu di Solo. <br />
<br />
Selain sepatu, dasi hitamnya juga hilang. Lama tidak dipakai <I>ketlingsut<P>, harus membeli yang baru. Kancing baju garuda sudah luntur, warnanya sudah kuning lagi tetapi menjadi putih. Semuanya, sepatu, dasi dan kancing baju garuda terbeli. “Sekarang semuanya sudah beres tinggal berangkat pelantikan besok Rabu (17/2),” tambahnya.<br />
<br />
Sejak ditetapkan sebagai pemenang pemilihan bupati tanggal 21 Desember 2015 dengan perolehan 167.915 suara atau sebesar 39,53 persen suara, nyaris tanpa istirahat. Banyak warga masyarakat mengundang untuk acara tasyakuran atas kemenangan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi. Bentuk syukurannya berbeda-beda, ada pengajian, pentas seni campursari, wayangan dan sebagainya. Asal waktunya dapat dibagi, Badingah terus berusaha hadir bertemu masyarakatnya. Tidak hanya hadir untuk syukuran saja, tetapi sekaligus menyerap aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Biasanya dalam acara syukuran banyak masukan dari warga setempat,” tambahnya.<br />
<br />
Badingah menyatakan, sebagai bupati terpilih yang sebelumnya sudah menjadi wakil bupati dan bupati , tidak ada yang istiwewa sekali untuk penyiapan acara pelantikan di Kepatihan Yogykarta. Setelah dilantik dan serah terima jabatan, yang direncanakan hari Kamis (18/2) akan dilanjutkan open house siang harinya pukul 13.00-16.00. Sahabat, teman, warga masyarakat diundang untuk hadir di rumah dinas bupati timur lapangan Wonosari. “ Open House terbuka untuk seluruh masyarakat,” demikian ujar sang bupati terpilih. <strong>(Ewi)</strong><br />
</p>