<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Wakil Menteri Keuangan, RI Prof Dr Mardiasmo MBA menegaskan pemerintah berkomitmen terus meningkatkan dana desa, agar mampu mengatasi kemiskinan dan kesenjangan yang ada di desa-desa. Jika kemiskinan dan kesenjangan setiap desa dapat di atasi berarti juga mengatasi kemiskinan dan kesenjangan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, tiap tahun dana desa terus ditingkatkan.</p>
<p>“Tahun 2016 Dana Desa yang dikucurkan di Gunungkidul naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 46 miliar menjadi Rp 103 miliar,” katanya saat membuka acara sosialisasi dana desa di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Jumat (05/02/2016).</p>
<p>Untuk memudahkan pemanfaatan dana desa yang berasal dari Yogyakarta ini, pemerintah pusat sudah membuat regulasi yang sederhana dan mudah. Desa masih diberikan keleluasaan untuk menempatkan prioritas kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kondisi desa masing-masing.</p>
<p>Pedoman yang ada sekedar sebagai penuntun, desa dapat menambah kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat dan sebaliknya dapat mencoret yang tidak sesuai dengan kebutuhan desa. “Sehingga dana tersebut benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.</p>
<p>Dalam kesempatan tersebut beberapa kepala desa menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat. Dalam hal ini, kata Kepala Desa Ngawu Kecamatan Playen Wagiran, karena pembangunan desa melibatkan beberapa kementerian, diharapkan adanya sinkronisasi antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Kementerian Desa Tertinggal dan Kementerian Keuangan. “Agar pelaksanaan di lapangan tidak membingungkan,” ujarnya. <strong>(Ewi)</strong></p>
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Wakil Menteri Keuangan, RI Prof Dr Mardiasmo MBA menegaskan pemerintah berkomitmen terus meningkatkan dana desa, agar mampu mengatasi kemiskinan dan kesenjangan yang ada di desa-desa. Jika kemiskinan dan kesenjangan setiap desa dapat di atasi berarti juga mengatasi kemiskinan dan kesenjangan seluruh rakyat Indonesia. Untuk itu, tiap tahun dana desa terus ditingkatkan.</p>
<p>“Tahun 2016 Dana Desa yang dikucurkan di Gunungkidul naik lebih dari dua kali lipat dari Rp 46 miliar menjadi Rp 103 miliar,” katanya saat membuka acara sosialisasi dana desa di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Jumat (05/02/2016).</p>
<p>Untuk memudahkan pemanfaatan dana desa yang berasal dari Yogyakarta ini, pemerintah pusat sudah membuat regulasi yang sederhana dan mudah. Desa masih diberikan keleluasaan untuk menempatkan prioritas kegiatan pembangunan yang sesuai dengan kondisi desa masing-masing.</p>
<p>Pedoman yang ada sekedar sebagai penuntun, desa dapat menambah kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat dan sebaliknya dapat mencoret yang tidak sesuai dengan kebutuhan desa. “Sehingga dana tersebut benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.</p>
<p>Dalam kesempatan tersebut beberapa kepala desa menyampaikan masukan kepada pemerintah pusat. Dalam hal ini, kata Kepala Desa Ngawu Kecamatan Playen Wagiran, karena pembangunan desa melibatkan beberapa kementerian, diharapkan adanya sinkronisasi antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Kementerian Desa Tertinggal dan Kementerian Keuangan. “Agar pelaksanaan di lapangan tidak membingungkan,” ujarnya. <strong>(Ewi)</strong></p>