![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Meskipun gelombang laut pantai selatan Gunungkidul landai, namun cuaca hujan dan angin barat masih menghantui para nelayan. Hanya beberapa nelayan yang nekad melaut, tetapi pulang dengan tangan hampa atau tanpa mendapatkan ikan.<br />
<br />
Beberapa sumber yang ditemui <I>KRjogja.com<P> Rabu 03//02/2016) mengatakan bahwa para nelayan masih takut adanya angin barat yang mengancam kapal nelayan ketika melaut. Akibatnya di Pantai Baron dari sekitar 65 kapal yang melaut hanya 10 kapal, kata Koordinator Tim SAR Marjono dan Petugas Tempat Pelalangan Ikan (TPI) Wasiman yang ditemui terpisah.<br />
<br />
"Kalau kemarin masih ada nelayan yang pulang membawa ikan bawal dan lainnya masih sedikit-sekit, tetapi hari ini benar-benar kosong atau nihil,” kata Wasiman.<br />
<br />
Hal senada juga dikatakan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Cabang Gunungkidul Rujimanto, bahwa akibat cuaca kurang mendukung hanya sebagian nelayan yang melaut , karena trauma dengan angin kencang, mereka buru-buru pulang mekipun belum mendapatkan hasil tangkapan.<br />
<br />
Memang, kata Rujimanto saat ini sedang musim ikan bawal yang memiliki nilai jual tinggi. Untuk bawal kualitas super atau 1 kilogram 2 ekor harganya mencapai Rp 125.000/kuilogram dibawahnya antara Rp 50.000 – Rp. 75.000 perkilogram.<br />
<br />
Dampak dari minimnya nelayan yang mealut ditambah sepinya hasil tangkapan, sehingga pasar ikan yang ada di pantai selatan mulai dari Baron, Ngrenehan, Drini tidak ada stok ikan. Jikapun ada ikan “impor” dari pantura atau dari Cilacap, yang harganya lebih mahal kata Ny Min pedagang ikan di Baron.<strong> (Awa)</strong></p>