![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul melaksanakan pelatihan Sistem Informasi Desa (SID) bagi perangkat desa (perdes) di kantor Kecamatan Nglipar, Kamis (16/04/2015). Kegiatan diikuti perwakilan 7 desa se Kecamatan Nglipar. Dalam pelatihan tersebut, dari hasil presentasi program SID mampu memangkas waktu layanan seperti surat menyurat dan umum.</p>
<p>“Jika pembuatan surat pengantar kepada warga secara manual bisa 10 menit lebih, dengan program SID tidak sampai satu menit jadi. Tentu akan lebih meningkatkan layanan kepada masyarakat,” kata Suroyo salah satu anggota Forum Pengembang SID Bappeda Gunungkidul di sela-sela pelatihan.</p>
<p>Dikatakan, melalui SID seluruh data di masing-masing desa akan bisa tertata dengan baik. Seluruh bidang baik kesehatan, pendidikan, pertanian dan lainnya. Termasuk dalam rangka menghitung angka kemiskinan partisipatif.</p>
<p>Sebagai contoh di Desa Nglegi, Nglipar yang telah menjalankan SID sejakm 2009 ternyata angka kemiskinan partisipatifnya lebih kecil dibandingkan data Badan Pusat Statistik (BPS). “Penghitungan angka kemiskinan tersebut melibatkan masyarakat, sehingga melihat secara langsung realitas atau kenyataan di lapangan,” jelasnya.</p>
<p>Pelaksanaan pelatihan bagi 144 se Gunungkidul ditargetkan pada Senin (20/04/2015) mendatang sudah selesai. Pelatihan melibatkan 9 anggota Forum Pengembang SID dan dibagi dalam 3 tim.</p>
<p>Proses pengembanagn SID tidak hanya pelatihan, artinya dilakukan pendampingan. Karena forum pengembangan SID juga terbentuk dari tingkat kabupaten sampai dusun. “Bila sudah berjalan program SID, akan dilakukan penghitungan Angka Kemiskinan Partisipatif se Gunungkidul. Sehingga bisa diketahui secara akurat berapa angka kemiskinan oleh Bapeda,” imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>