![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Perbatasan merupakan daerah rawan terjadi peredaran narkoba. Oleh sebab itu, pemuda termasuk pelajar perlu membentengi diri yang kuat. Serta memiliki banyak jejaring dan pergaulan yang baik. Melalui banyak pengalaman dan kenalan jaringan, pemuda bisa membedakan hal baik dan buruk. <br />
<br />
“Bila memiliki banyak jaringan akan bisa membentengi diri. Tentang perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” kata Bambang Isbandi Spd Sekretariat Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Gunungkidul di acara Sosialisasi Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) DIY di SMKN 1 Ngawen, Kamis (05/03/2015).<br />
<br />
Kegiatan dihadiri Kabid Pencegahan BNNP DIY Bambang Wiryanto SSi, Kasi Diseminasi Informasi BNNP Suharyono SIP dan diikuti siswa. Bambang Wiryanto mengungkapkan, memang diperlukan keterlibatan semua pihak dalam penanggulangan narkoba. Bahkan saat ini sudah terdapat Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL). <br />
<br />
“Orang tua atau wali dari pecandu yang belum cukup umur wajib melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat untuk rehabilitasi. IPWL di Yogyakarta diantaranya Rumah Sakit Grasia, Sardjito, Puskesmas Umbulharjo 1, Puskesmas Gedong Tengen 2, puskesmas Banguntapan, RSUD Kota Wirosaban, Parti Rehabilitasi Kunci, RS Bhayangkara, Yayasan Siloam,” jelasnya.<strong>(Ded)</strong><br />
<br />
<br />
<br />
</p>