Quantcast
Channel: Gunungkidul - KRjogja.com
Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Disperindagkop Tidak Lakukan OP Beras

$
0
0
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan ESDM Gunungkidul tidak&nbsp; akan melakukan operasi pasar beras. Alasannya pada awal Februari 2015 lalu sudah ditawarkan lewat kecamatan-kecamatan, namun tidak ada yang mengajukan OP, selama beras untuk warga miskin (raskin) masih diluncurkan. <br /> <br /> Sedangkan tawaran kepada para pedagang juga tidak diterima, karena harga yang ditawar dibawah harga eceran tetap (HET) yang ditetapkan Gubernur DIY.<br /> <br /> Kepala Disperindagkop ESDM Gunungkidul,&nbsp; Hidayat SH MSI didampingi pejabat dari Bidang Perdagangan Supriyadi yang ditemui &lt;I&gt;KRjogja.com&lt;P&gt; Jumat (27/02/2015) mengatakan bahwa jika ada operasi pasar beras adalah beras dari Bulog sejenis untuk raskin, dengan HET dari Gubernur Rp 6.800/kilogram. Para pedagang di pasar tradisional mau menerima OP beras dengan harga kurang dari Rp 6.000, sehingga Disperindagkop ESDM tidak bisa melayaninya. Selain itu raskin yang dijual ke pasar harganya dibawah Rp 6.000.<br /> <br /> &ldquo;Selain itu mulai bulan ini beberapa wilayah mulai panen padi, sehingga ada kemungkinan harga beras akan mengalami penurunan, karena para petani mulai mengkonsumsi hasil panen tahun ini, selain raskin masih tersedia, tukasnya.<br /> <br /> Sementara itu dari pantauan &lt;I&gt;KRjogja.com&lt;P&gt; yang dipadukan dengan hasil pantauan Bidang Perdagangan Gunungkidul terhadap harga beras di Pasar Argosari Wonosari, untuk beras kualitas&nbsp; baik ( rojo lele ) Rp 13.000/kilogram, kualitas IR-64 sedang&nbsp; antara Rp 10.850 sampai Rp 11.000/kilogram, kualitas dibawahnya seharga Rp 10.500/kilogram dan raskin ( Bulog) seharga Rp 7.500/kilogram. Sedangkan kualitas premium atau IR Super mencapai Rp 12.000/kilogram, kata Ny Surip pedagang beras di Pasar Argosari Wonosari.<br /> <br /> Menurut Ny Surip tingginya harga beras, karena distribusi beras mengalami keterlambatan sehingga stok yang dimiliki pedagng hanya terbatas. Meski demikian permintaan dari konsumen masih stabil.<strong> (Awa)</strong><br /> &nbsp;</p>

Viewing all articles
Browse latest Browse all 2932

Trending Articles