![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Dinas Sosial Tenagakerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Gunungkidul membekukan atau menghentikan pengiriman tenaga kerja indonesia (TKI) informal. Namun sebaliknya bagi calon tenaga kerja yang memiliki keahlian akan dibantu penyalurannya untuk bisa bekerja di sektor formal baik di dalam negeri maupun luar negeri.</p>
<p>“TKI informal jika terjadi sesuatu sulit dipertanggungjawabkan, apalagi tidak bisa diurus jaminan sosialnya,” kata Kepala Dinsosnakertran, Gunungkidul Drs Dwiwarno WN MSi di Wonosari, Jumat (13/02/2015).</p>
<p>Menurutnya pengiriman TKI informal akan menurunkan derajat bangsa Indonesia. Untuk itu kepada masyarakat yang ingin mengadu nasib ke luar negeri diharapkan memiliki keahlian sehingga di negeri orang akan diperlakukan dengan hormat. “Lain jika hanya sebagai pembantu rumah tangga, yang ikut perorangan, sulit diurus jika terjadi sesuatu yang menimpa TKI,” katanya.</p>
<p>Terkait langkah-langkah pemerintah untuk membantu penyaluran tenaga kerja, Dinsosnakertran pada 2015 ini menyiapkan berbagai program pelatihan baik yang ditangani Balai Latihan Kerja (BLK) maupun langsung ke kelompok-kelompok masyarakat. Di BLK Wonosari pada 2015 ini menyiapkan sedikitnya 20 paket pelatihan ketrampilan dengan peserta setiap paket 20 orang seperti menjahit, teknologi informatika, perbengkelan, otomotif, dan berbagai ketrampilan lainnya.</p>
<p>Sedangkan pelatihan di kelompok-kelompok berupa Terapan Peningkatan Kelompok (TPK) sebanyak 10 paket dengan peserta 100 orang. Selain dilatih kelompok masyarakat juga diberikan perlatan untuk bisa mendirikan usaha mandiri. <strong>(Awa)</strong></p>