![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Menurunnya daya beli masyarakat, membuat harga sapi di Gunungkidul anjlok. Para pedagang yang ditemui di Pasar Hewan Siyono, Playen, Senin (09/02/2015) mengaku penurunan harga antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Selain daya beli sepi, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kembali turun juga mempengaruhi harga jual sapi.</p>
<p>“Permintaan masyarakat masih cukup sepi, serta ditambah turunnya harga BBM. Harga sapi di Gunungkidul memang anjlok, Pedagang berharap kondisi akan semakin membaik, sehingga ekonomi menggeliat,” kata Parno salah satu pedagang di Pasar Hewan Siyono.</p>
<p>Hal senada diungkapkan Iriyanto, menurutnya, harga sapi anjlok cukup tajam antara Rp 1 juta sampai Rp 2 juta, harga sapi yang semula Rp 15 juta hanya bisa laku Rp 13 juta. Kondisi sekarang memang sulit bagi pedagang.</p>
<p>Jika biasanya setiap pasaran bisa menjual beberapa ekor, kini terkadang satupun tidak terjual. Faktor utama memang minimnya daya beli masyarakat sehingga stok yang banyak dan permintaan sedikit membuat harga sapi menurun. “Memang variatif ada yang turun Rp 1 juta, Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Pedagang tentu tetap beraktifitas seperti biasa sekalipun harga anjlok,” imbuhnya.</p>
<p>Minimnya daya beli masyarakat nampak dari pantauan di Pasar Hewan Siyono. Lebih banyak jumlah pedagang yang membawa sapi dibanding pembeli yang melakukan penawaran. Para pedagang yang ditemui berharap kondisi harga bisa kembali normal dan daya beli meningkat, sehingga perdagangan sapi di Gunungkidul kembali normal. <strong>(Ded)</strong></p>