<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Puluhan warga Dusun Candi dan Kendal Desa Giring, Paliyan mengadakan sedekah candi, Jumat (06/02/2015). Kegiatan sedekah yang dilaksanakan disebuah pekarangan yang terdapat candi Demang Notoprojo ini sebagai bentuk ungkapan syukur atas rejeki yang dilimpahkan Sang Pencipta kepada masyarakat. </p>
<p>“Sedekah candi merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Sebab ucapan syukur kepada Tuhan, serta harapannnya ke depan diberikan rejeki yang lebih baik,” kata Noto Siswoyo salah satu warga Giring, Kecamatan Paliyan usai pelaksanaan sedekah candi.<br />
<br />
Dalam sedekah ini, masyarakat yang datang membawa makanan. Selanjutnya pemangku adat memimpin upacara doa. Usai dibacakan doa, makanan yang dibawa tersebut diperebutkan oleh masyarakat dua dusun yakni Candid an Kendal. Menurut Noto Siswoyo, makanan yang dibawa berupa nasi putih, serta tiwul. Sementara untuk yang makanan utama didoakan pemangku adat berupa ingkung serta nasi uduk. <br />
<br />
“Selain sebagai wujud syukur, juga meningkatkan tali silaturahmi antar warga,” imbuhnya.<br />
<br />
Noto menambahkan, lokasi sedekah ini merupakan petilasan candi berupa batu. Memang wujudnya tidak nampak besar ke permukaan. Namun sudah pernah dilakukan penelitian dan memang terdapat candi di lokasi sedekah tersebut. <br />
<br />
“Sedekah juga dimaksudkan agar nantinya masyarakat diberikan rejeki dalam panen pertanian maupun usaha lain,” jelasnya.(Ded)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</p>
<p>WONOSARI (KRjogja.com) - Puluhan warga Dusun Candi dan Kendal Desa Giring, Paliyan mengadakan sedekah candi, Jumat (06/02/2015). Kegiatan sedekah yang dilaksanakan disebuah pekarangan yang terdapat candi Demang Notoprojo ini sebagai bentuk ungkapan syukur atas rejeki yang dilimpahkan Sang Pencipta kepada masyarakat. </p>
<p>“Sedekah candi merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya. Sebab ucapan syukur kepada Tuhan, serta harapannnya ke depan diberikan rejeki yang lebih baik,” kata Noto Siswoyo salah satu warga Giring, Kecamatan Paliyan usai pelaksanaan sedekah candi.<br />
<br />
Dalam sedekah ini, masyarakat yang datang membawa makanan. Selanjutnya pemangku adat memimpin upacara doa. Usai dibacakan doa, makanan yang dibawa tersebut diperebutkan oleh masyarakat dua dusun yakni Candid an Kendal. Menurut Noto Siswoyo, makanan yang dibawa berupa nasi putih, serta tiwul. Sementara untuk yang makanan utama didoakan pemangku adat berupa ingkung serta nasi uduk. <br />
<br />
“Selain sebagai wujud syukur, juga meningkatkan tali silaturahmi antar warga,” imbuhnya.<br />
<br />
Noto menambahkan, lokasi sedekah ini merupakan petilasan candi berupa batu. Memang wujudnya tidak nampak besar ke permukaan. Namun sudah pernah dilakukan penelitian dan memang terdapat candi di lokasi sedekah tersebut. <br />
<br />
“Sedekah juga dimaksudkan agar nantinya masyarakat diberikan rejeki dalam panen pertanian maupun usaha lain,” jelasnya.(Ded)<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
</p>