<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> — Pedagang buah di Jln Siyono-Yogyakarta ketika dihubungi KRjogja.com, tidak tahu kalau ada Buah Apel dari Amerika, yang mengandung bakteri berbahaya. Mereka merasa dagangannya sepi pembeli, utamanya buah apel. <br />
<br />
Sementara buah lainnya seperti jeruk, belimbing, anggur, salak dan buah lainnya laku seperti biasa meski tidak seramai sebelum ada kabar Apel Berbakteri.<br />
<br />
Apel impor asal Amerika Serikat (AS) jenis Granny Smith dan Gala, yang diberitakan mengandung bakteri berbahaya Listeria Monocytogenes, masih beredar di Indonesia. Penjual yang tak mau disebut namanya, mengaku pernah ada petugas memeriksa apel dagangannya, dan tidak ada larangan menjual apel.<br />
<br />
Secara terpisah Supriyadi Kepala Seksi Perdagangan Disperindagkop Gunungkidul, yang mengadakan monitoring Sabtu (31/01) ke pasar tradisional, pasar buah yang ada di Gunungkidul, tidak ditemukan Apeel Berbakteri. <strong>(Tulus.Ds)</strong></p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> — Pedagang buah di Jln Siyono-Yogyakarta ketika dihubungi KRjogja.com, tidak tahu kalau ada Buah Apel dari Amerika, yang mengandung bakteri berbahaya. Mereka merasa dagangannya sepi pembeli, utamanya buah apel. <br />
<br />
Sementara buah lainnya seperti jeruk, belimbing, anggur, salak dan buah lainnya laku seperti biasa meski tidak seramai sebelum ada kabar Apel Berbakteri.<br />
<br />
Apel impor asal Amerika Serikat (AS) jenis Granny Smith dan Gala, yang diberitakan mengandung bakteri berbahaya Listeria Monocytogenes, masih beredar di Indonesia. Penjual yang tak mau disebut namanya, mengaku pernah ada petugas memeriksa apel dagangannya, dan tidak ada larangan menjual apel.<br />
<br />
Secara terpisah Supriyadi Kepala Seksi Perdagangan Disperindagkop Gunungkidul, yang mengadakan monitoring Sabtu (31/01) ke pasar tradisional, pasar buah yang ada di Gunungkidul, tidak ditemukan Apeel Berbakteri. <strong>(Tulus.Ds)</strong></p>