<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Aksi Demonstrasi tuntut BLSM tepat sasasaran yang digelar warga Gedangsari di Bangsal Sewakapraja, Wonosari berlangsung tragis, Rabu (17/7/2013). Dialog yang dipimpin Koordinator Ketua DPD Partai Nasdem Gunungkidul Suyanto sempat memanas, sebab tidak ada titik temu. Ditengah dialog dengan Kepala BPS Agus Handriyanto, salah satu demonstrans secara terang terangan meminta uang pengganti transport dan disetujui oleh Agus.</p>
<p>“Bapak bersedia tidak mengganti uang transport warga yang demo,” tanya salah satu demonstran.<br />
<br />
Awalnya Agus hanya menyanggupi Rp 500 ribu, namun demonstran meminta delapan unit truk masing-masing diberikan Rp 500 ribu. Usai demonstrasi, sopir trukpun mendatangi Agus meminta uang transport. Disaat uangnya sudah habis, Agus kebingungan dan mencari uang pinjaman Kepala Bappeda Gunungkidul Syarief Armunanto. “Memang tidak ada anggaran dari partai untuk kegiatan operasional kendaraan para demonstran, karena pelaksanaannya secara tiba-tiba,”ujar Sunardi Sekjen Partai Nasdem.<br />
<br />
Unjuk rasa ratusan massa ini mendapatkan pengawalan dari personel kepolisian dan Sat PolPP. Usai demo, massa pun dikawal meninggalkan lokasi dengan dikawal petugas kepolisian. Agus dalam pertemuan secara terang-terangan tidak berwenang untuk mengusulkan penerima BLSM sesuai keinginan masyarakat. “Yang bisa dilakukan dengan pengajuan penggantian KPS melalui musyawarah desa,”imbuhnya<strong>. (Ded)<br />
</strong><br />
�</p>
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Aksi Demonstrasi tuntut BLSM tepat sasasaran yang digelar warga Gedangsari di Bangsal Sewakapraja, Wonosari berlangsung tragis, Rabu (17/7/2013). Dialog yang dipimpin Koordinator Ketua DPD Partai Nasdem Gunungkidul Suyanto sempat memanas, sebab tidak ada titik temu. Ditengah dialog dengan Kepala BPS Agus Handriyanto, salah satu demonstrans secara terang terangan meminta uang pengganti transport dan disetujui oleh Agus.</p>
<p>“Bapak bersedia tidak mengganti uang transport warga yang demo,” tanya salah satu demonstran.<br />
<br />
Awalnya Agus hanya menyanggupi Rp 500 ribu, namun demonstran meminta delapan unit truk masing-masing diberikan Rp 500 ribu. Usai demonstrasi, sopir trukpun mendatangi Agus meminta uang transport. Disaat uangnya sudah habis, Agus kebingungan dan mencari uang pinjaman Kepala Bappeda Gunungkidul Syarief Armunanto. “Memang tidak ada anggaran dari partai untuk kegiatan operasional kendaraan para demonstran, karena pelaksanaannya secara tiba-tiba,”ujar Sunardi Sekjen Partai Nasdem.<br />
<br />
Unjuk rasa ratusan massa ini mendapatkan pengawalan dari personel kepolisian dan Sat PolPP. Usai demo, massa pun dikawal meninggalkan lokasi dengan dikawal petugas kepolisian. Agus dalam pertemuan secara terang-terangan tidak berwenang untuk mengusulkan penerima BLSM sesuai keinginan masyarakat. “Yang bisa dilakukan dengan pengajuan penggantian KPS melalui musyawarah desa,”imbuhnya<strong>. (Ded)<br />
</strong><br />
�</p>