![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi belum begitu dirasakan oleh para nelayan tradisional di sejumlah pantai di Gunungkidul. Para nelayan di beberapa titik pantai masih tetap beraktivitas mencari ikan, belum memikirkan adanya kenaikan harga BBM.</p>
<p>“Kami khawatir jika harga alat tangkap seperti jaring, mesin dan lainnya ikut naik, kami akan kelimpungan,” Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Kata Rujimanto di Gunungkidul, Selasa (18/11/2014).</p>
<p>Sementara Manyul salah satu nelayan di Pantai Baron, Kemadang Tanjungsari mengatakan, sebagian nelayan yang melaut pada Selasa (18/11/2013) masih menggunakan BBM dengan harga lama karena dibeli sehari sebelumnya. Bagi nelayan di wilayah ini kenaikan harga tidak masalah asalkan persediaan BBM tetap ada.</p>
<p>Terpisah, Ketua Kelompok Nelayan Pantai Sadeng, Sarpan mengakui kenaikan harga BBM mulai dirasakan. Banyak nelayan yang kaget, karena biasanya harga bensin campur hanya Rp 7.500 sampai Rp 8.000 per liter kini menjadi Rp 10.000 per liter. <strong>(Awa)</strong></p>