![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com)</strong> - Jumlah penderita HIV/Aids di Gunungkidul mengalami peningkatan. Jika 2013 lalu kurang dari 100 orang, sampai Maret 2014 sudah mencapai 133 penderita. Komisi Penanggulangan Aids dan Dinas Kesehatan terus menggencarkan sosialisasi dilapangan, agar angka tidak semakin bertambah.</p>
<p>“Salah satunya melalui pemeriksaan secara gratis dan sosialisasi langsung ke masyarakat. Kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kini semakin meningkat, sehingga penyakit HIV/Aids ditargetkan bisa ditekan,” kata Kepala Komisi Penanggulangan Aid (KPA) Gunungkidul Iswandi disela-sela kampanye penanggulangan dan pencegahan HIV/Aids di kompleks Pasar Besole Wonosari, Selasa (04/11/2014).</p>
<p>Dalam kegiatan ini, juga dilakukan pemeriksaan HIV/Aids secara gratis. Lebih dari 30 orang melakukan pemeriksaan gratis yang diprakarsai Komisi Penanggulangan Aids dan Dinas Kesehatan ini. Dikatakan, penanganan HIV/Aids sudah bisa dilakukan RSUD Wonosari. Sedangkan layanan pemeriksaan bisa melalui 10 puskesmas di Gunungkidul. “Puskesmas tersebut meliputi Wonosari 1, Ponjong 1, Ngawen 1, Semanu 1, Patuk 1, Panggang 1, Panggang 2, Playen 2, Purwosari dan puskesmas Tanjungsari,” jelasnya.</p>
<p>Iswandi menuturkan, berdasarkan evaluasi penyebab paling tinggi HIV/Aids akibat hubungan seks bebas dan sering berganti pasangan. Oleh sebab itu, melalui sosialisasi langsung ke masyarakat, diharapkan penyakit HIV/Aids bisa ditekan. Warga yang merantau juga menjadi salah satu penyebab, sehingga saat kembali ke kampung halaman, penyakit tersebut menular. “Saat ini sudah ada upaya untuk menyelamatkan bayi dalam kandungan, agar tidak terjangkit HIV/Aids,”imbuhnya. <strong>(Ded)</strong></p>