![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) memastikan tidak ada warga Gunungkidul yang menjadi TKI di Arab Saudi menyusul terjadinya kerusuhan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Sejak 2011 lalu, dilakukan moratorium pengiriman TKI, bahkan PJTKI ke Arab di Patuk sudah tutup. <br />
<br />
“Tak ada lagi warga Gunungkidul yang menjadi TKI di Arab Saudi,” kata Kepala Dinsosnakertrans Gunungkidul Drs Dwi Warna MSi di dampingi sekretarisnya Prahasnu Aliaskar, Selasa (11/06/2013) malam.<br />
<br />
Dikatakan, minat warga paling banyak ke Malaysia, menyusul Jepang dan Korea. Kebanyakan juga sudah tidak bekerja sebagai pembantu rumah tangga tetapi di perusahan. Masyarakat diimbau untuk menempuh jalur pemberangkatan TKI sesuai prosedur, yang diketahui dinas. Hal tersebut penting untuk memberikan perlindungan TKI. <br />
<br />
“Sudah tidak ada lagi TKI yang menjadi pembantu, karena dengan dibekali keterampilan bisa bekerja di perusahaan di luar negeri,”ujarnya. <strong>(Ded)</strong><br />
</p>