![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) </strong>- Kekeringan ekstrim yang terjadi pada musim kemarau ini membuat warga Rongkop Gunungkidul terpaksa menjual ternaknya untuk membeli air. Seperti yang dialami warga di Desa Melikan Kecamatan Rongkop Kabupaten Gunungkidul, telaga Dawung yang biasanya menjadi tumpuan warga kini telah kering. Akibatnya, seluruh warga desa hanya tinggal mengandalkan dropping air. <br />
<br />
Sakim, salah satu warga Desa Melikan mengatakan bahwa dropping air dirasakan sangat kurang. Warga desa harus membeli air sendiri dari penyedia swasta di Pracimantoro Jawa Tengah. Untuk setiap tangki warga harus mengeluarkan 100 Ribu Rupiah. Jumlah ini lebih murah 25 Ribu dibanding jika harus membeli dari tangki penjual di Gunungkidul. <br />
<br />
Selama musim kemarau ini dirinya telah membeli air sebanyak 4 kali sehingga biaya yang dikeluarkan pun cukup besar terutama baginya yang bekerja sebagai buruh bangunan. Sakim bahkan mengaku sudah menjual 1 ekor kambing seharga Rp 1,5 Juta untuk membeli air bersih. <br />
<br />
Bagi sakim dan warga Desa Melikan menjual tabungan hewan ternak untuk membeli air merupakan hal selalu dilakukan setiap tahunnya. Warga menyebutnya dengan ternak makan ternak, karena menjual ternak untuk membeli air untuk menghidupi keluarga dan ternak lain. <strong>(*-33)<br />
</strong><br />
<br />
</p>