![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) -</strong> Sebanyak 22 desa di 5 kecamatan di Kabupaten Gunungkidul berpotensi terhadap rawan pangan. Desa rawan pangan bukan karena minimnya ketersediaan pangan namun karena faktor tingginya angka kemiskinan dan angka balita gizi kurang. <br />
<br />
Ironisnya desa-desa yang rawan pangan, 7 desa diantaranya berada di Kecamatan Wonosari, yakni Desa Gari, Karangtengah, Wonosari, Selang, Baleharjo, Kepek dan Piyaman. Meskipun saat ini menghadapi musim kemarau panjang, dari pengamatan yang dilakukan Badan Pelaksana Penyuluh dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Gunungkidul, bahwa stok pangan dianggap cukup, karena baik keluarga dan kelompok masih memiliki cadangan bahan pangan yang cukup hingga Desember 2014 mendatang.<br />
<br />
Demikian dikatakan Kepala BP2KP Gunungkidul I Ketut Santosa SE MSi didampingi sekretarisnya Ir Astuti Adiati MSi kepada KRjogja.com Senin (29/09/2014). Menurutnya, langkah yang dilakukan oleh BP2KP untuk mengantisipasi terjadinya rawan pangan, maka bagi desa-desa yang berpotensi rawan pangan didorong untuk membuat lumbung pangan yang didanai baik dari APBD kabupaten maupun DIY. <br />
<br />
Selain itu, kata Ketut Santoso bagi desa yang surplus pangan dibentuk akses pangan yakni pengumpulan bahan pangan kemudian didistribusikan ke desa-desa yang rawan pangan.<br />
<br />
"Yang menjadi keprihatinan, jika musim kemarau ini berkepanjangan. Bagi warga yang menghadapi krisis air, terjadi kemungkinan persediaan pangan baik berupa padi maupun gaplek habis dijual untuk membeli air, sehingga ancaman adanya rawan pangan bakal terjadi." <strong>(Awa)</strong></p>