![]()
<p><strong>WONOSARI (KRJogja.com)</strong> - Pemkab Gunungkidul mengalokasi anggaran Rp 1,4 miliar untuk rehab 14 pasar tradisional pada tahun 2014 ini. Pelaksanaan kegiatan dimaksudkan untuk mendorong perekonomian masyarakat.<br />
<br />
“Masing-masing pasar mendapatkan alokasi Rp 100 juta. Rehab bertujuan agar aktivitas semakin meningkat. Sekalipun muncul toko modern, pasar tradisional tetap eksis,” ujar Kepala Kabid Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Gunungkidul Rakhmadian , Selasa (23/09/2014).<br />
<br />
Empat belas pasar yang dilakukan perbaikan meliputi Pasar Bejiharjo Karangmojo, Kemadang Tanjungsari, Candirejo Semanu, Banaran Playen, Watusigar Ngawen, Pulutan Wonosari, Krambilsawit Saptosari, Serut Gedangsari, Getas Playen, Mulo Wonosari, Natah Nglipar, Tegalrejo Gedangsari, Piyaman Wonosari dan Gondangsuwet Wonosari. <br />
Kasubit Usaha Perekonomian Masyarakat Desa menambahkan, selain reguler, juga terdapat rehab pasar para Program Pagu Indikatif Wilayah Kecamatan (PIWK). Sasarannya untuk Pasar Pengkol Nglipar, Girikarto Panggang, Giriasih Purwosari dan Mrico, Tanjungsari. “Program PIWK harus dilaksanakan tidak boleh ditunda,”imbuhnya.<br />
<br />
Dikatakan, petugas juga mengusulkan perbaikan pada tahun 2015. Pasar yang diajukan yakni Banyusoco Playen, Pacarejo Semanu, Sidoharjo Tepus, Umbulrejo Ponjong, Banjarejo Tanjungsari, Mulusan Paliyan, Kelor Karangmojo dan Girisekar Panggang. Untuk pengajuan 2015, diusulkan dana perbaikan sebesar Rp 150 juta tiap pasar. <strong>(Ded)</strong><br />
</p>