![]()
<p><strong>GUNUNGKIDUL (KRjogja.com) -</strong> Sampai saat ini air bersih masih menjadi persoalan bagi sebagian warga Kabupaten Gunungkidul. Sudah ada PDAM tetapi belum bisa menjangkau seluruh warga serta belum bisa setiap hari airnya mengucur. Terutama di Padukuhan Karanggebang Desa Sumberwungu Kecamatan Tepus. <br />
<br />
Menurut Kepala Dukuh Karanggebang Jumanto, di wilayahnya ada enam RT, yang sudah terjangkau oleh layanan air PDAM, baru tiga RT. "Air PDAM berasal dari Bribin, seminggu paling mengalir dua kali," kata Jumanto di Balai Padukuhan Karanggebang di sela pemberian bantuan tujuh tangki air bersih sekaligus pasar murah sembako dan pakaian ole SMA Stella Duce Yogyakarta dalam rangka Lustrum V (HUT ke 25).<br />
<br />
Menurut Jumanto, warga yang tidak bisa terjangkau pipa air dari PDAM harus membeli air dari penjual air bersih, satu tanki isi 6.000 liter harganya Rp 140.000,- Untuk keluarga kecil air sebanyak itu bisa menyukupi kebutuhan sampai satu bulan. Tetapi bagi keluarga besar, hanya sampai dua minggu. Oleh karena warga menyambut baik baksos yang diselenggarakan oleh Panitia Lustrum V SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.<br />
<br />
Menurut Ketua Panitia Lustrum Y Himawan Indaryanto SPd menjelaskan droping air bersih sebanyak tujuh tanki, satu tanki untuk seremonial droping bersama dengan pasar murah. Seremonial ditandai dengan Kepala SMA Stella Duce 2 Yogyakarta Dra R Tuti Ratnaningsih mengawali mengisi air bersih ke ember warga Karanggebang di halaman balai padukuhan.<br />
<br />
Usai mengisi ember mereka, warga Karanggebang yang sudah mendapat kupon lalu berbelanja di pasar murah. Satu paket sembako berisi beras, gula, minyak dan mie instan seharga Rp 17.000/paket. Kemudian warga membeli pakaian pantas pakai yang dijual antara Rp 1.000/potong dan Rp 2.000/potong. Warga nampak antusias membeli barang yang disediakan. <strong>(War)</strong></p>