![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Program konversi minyak tanah ke gas yang dicanangkan pemerintah tak berjalan mulus. Gas elpiji ukuran 3 kg kini semakin langka di pasaran. Jikapun ada, langsung habis di serbu pembeli. Sejumlah pangkalan juga dikurangi dari jatah normal.</p>
<p>“Untuk tabung gas 3 kg ada 100 buah, tetapi ketersediaan tergantung dari pengiriman yang datang. Sekitar dua bulan tiap seminggu sekali kiriman 60 tabung,” kata Subandi salah satu pemilik pangkalan di Playen, Rabu (22/05/2013).</p>
<p>Masyarakat pun dibuat kelabakan akibat kelangkaan gas 3 kilogram. Pantauan di lapangan, banyak pembeli yang harus kecewa ketika mengetahui stok gas habis. Permasalahan regulasi yang tidak jelas baik untuk pengguna ataupun pengecer baru, membuat elpiji 3 kg semakin sulit dicari.</p>
<p>“Memang seharusnya ada aturan yang jelas bagi pengguna elpiji 3 kilogram,” kata Drs Sumaryadi Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertambangan dan Energi Sumber Daya Manusia (DisperindagkoptamESDM) didamping kasi perlindungan konsumen Supriyadi. <strong>(Ded)</strong></p>