<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Diperkirakan akibat adanya kenaikan tarip masuk Obyek Wisata (obwis) Pantai di Gunungkidul, jumlah wisata mengalami penurunan, apa lagi dengan adanya musibah hujan Abu vulkanik Gunung Kelud, suasana pantai tidak seramai hari-hari sebelumnya.<br />
<br />
”Tamu yang sudah boking kamar,minta mundur waktu menginapnya,ada 16 kamar yang diboking tamu dari Purwokerto, yang menghubungi lewat ponselnya akan datang Sabtu 22/02.” Kata Hartono petugas penginapan Indrayanti di Pantai Pulangsawal Jumat (21/02).<br />
<br />
Hartono mengelola 13 kamar di Indrayanti, yang 3 kamar terpaksa boking penginapan lain. Sewa kamar hanya Rp 400 ribu, masuk jam 14.00 keluar penginapan 08.00. mendapat makan sekali. Dengan kenaikan tarip/restribusi masuk ke obyek wisata, dari Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu mempengaruhi wisatawan yang menginap di pantai Pulangsawal.<br />
<br />
“Sebelum naik restribusinya, sebulan saya dapat 200 -250 wisatawan yang menyewa kamar, sekarang baru dapat 80 kamar yang disewa pengunjung, itupun ada yang minta pengunduran waktu karena hujan abu.” Kata Hartono.<br />
Kunjungan wisata di Pantai Pulau Drini juga mengalami penurunan, menurut Widi (62) pemilik warung di obyek wisata ini, merasakan penurunan jumlah wisata yang masuk ke Pantai Pulau Drini. <br />
<br />
“Sejak diberlakukannya tarip baru, wisatawan sepi tidak seperti sebelumnya. Ditambah ada hujan abu, suasana lebih sepi, kesepian digunakan pemilik warung di Pantai Pulau Drini untuk bersih-bersih abu vulkanik Gunung Kelud. Yang sulit untuk membersihkan abu, adalah dibukit-bukit yang terjal, dapat bersih dari abu kalau ada hujan yang deras.” Tutur Widi yang ditemui terpisah Jumat (21/02) di Pantai Pulau Drini.<br />
<br />
Petugas Tempat Pemungutan Restribusi (TPR) Pantai Baron yang enggan disebut namanya, membenarkan banyak pengunjung yang komplain dengan kenaikan tarif, namun setelah ditunjukkan dasar dan keputusan kenaikan tarif dari pemerintah daerah Kabupaen Gunungkidul, mereka memaklumi dan menikmati keindahan pantai selatan Gunungkidul.<strong> (Tds)</strong><br />
<br />
</p>
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com) </strong>- Diperkirakan akibat adanya kenaikan tarip masuk Obyek Wisata (obwis) Pantai di Gunungkidul, jumlah wisata mengalami penurunan, apa lagi dengan adanya musibah hujan Abu vulkanik Gunung Kelud, suasana pantai tidak seramai hari-hari sebelumnya.<br />
<br />
”Tamu yang sudah boking kamar,minta mundur waktu menginapnya,ada 16 kamar yang diboking tamu dari Purwokerto, yang menghubungi lewat ponselnya akan datang Sabtu 22/02.” Kata Hartono petugas penginapan Indrayanti di Pantai Pulangsawal Jumat (21/02).<br />
<br />
Hartono mengelola 13 kamar di Indrayanti, yang 3 kamar terpaksa boking penginapan lain. Sewa kamar hanya Rp 400 ribu, masuk jam 14.00 keluar penginapan 08.00. mendapat makan sekali. Dengan kenaikan tarip/restribusi masuk ke obyek wisata, dari Rp 5 ribu menjadi Rp 10 ribu mempengaruhi wisatawan yang menginap di pantai Pulangsawal.<br />
<br />
“Sebelum naik restribusinya, sebulan saya dapat 200 -250 wisatawan yang menyewa kamar, sekarang baru dapat 80 kamar yang disewa pengunjung, itupun ada yang minta pengunduran waktu karena hujan abu.” Kata Hartono.<br />
Kunjungan wisata di Pantai Pulau Drini juga mengalami penurunan, menurut Widi (62) pemilik warung di obyek wisata ini, merasakan penurunan jumlah wisata yang masuk ke Pantai Pulau Drini. <br />
<br />
“Sejak diberlakukannya tarip baru, wisatawan sepi tidak seperti sebelumnya. Ditambah ada hujan abu, suasana lebih sepi, kesepian digunakan pemilik warung di Pantai Pulau Drini untuk bersih-bersih abu vulkanik Gunung Kelud. Yang sulit untuk membersihkan abu, adalah dibukit-bukit yang terjal, dapat bersih dari abu kalau ada hujan yang deras.” Tutur Widi yang ditemui terpisah Jumat (21/02) di Pantai Pulau Drini.<br />
<br />
Petugas Tempat Pemungutan Restribusi (TPR) Pantai Baron yang enggan disebut namanya, membenarkan banyak pengunjung yang komplain dengan kenaikan tarif, namun setelah ditunjukkan dasar dan keputusan kenaikan tarif dari pemerintah daerah Kabupaen Gunungkidul, mereka memaklumi dan menikmati keindahan pantai selatan Gunungkidul.<strong> (Tds)</strong><br />
<br />
</p>