![]()
<p><strong>WONOSARI (KRjogja.com)</strong> - Dampak terbakarnya Pasar Semin (31/12/2013) yang lalu, banyak pedagang yang kehilangan pendapatan dan penghasilan menurun drastis. Kehilangan pendapatan karena semua dagangan terbakar, sedang yang mengalami penurunan pendapatan karena para pelanggan sudah enggan belanja di Pasar Semin.<br />
<br />
“Dulu saya kulakan tahu Rp 1 juta bisa habis dalam sehari, sekarang kulakan Rp 536 ribu dijual dua hari belum habis, pasar sepi dan hujan abu juga mempengaruhi pengunjung pasar,” kata Tarto seorang pedagang tahu.<br />
<br />
Hal serupa juga dialami Ngadiyem (65), dagangan tahu masih menumpuk belum laku, mereka berdua berharap pasar Semin segera dibangun lagi, agar pedagang bisa berjualan lagi serta pengunjung pasar kembali berbelanja di pasar Semin. Sekarang ini pedagang masih tersebar ada yang dilokasi lama, dekat puing-puing pasar yang terbakar.<br />
<br />
Kini penderitaan Tarto dan teman-teman bertambah, karena harus merasakan siraman abu vulkanik Kelud. Meski demikian dirinya merasa senang masih ada yang memperhatikan, salah satunya memberikan masker dan bantuan obat-obatan. Mereka mendapat masker gratis dari Pengurus Anak Cabang PPP Kecamatan Semin, yang dipimpin Gunawan SE dengan membagikan 2000 masker. “Semua pedagang di pasar Semin dapat masker mas,” kata Tarto, yang setia memakai masker menunggui dagangannya.<strong>(Tulus Ds)</strong></p>